Sabtu, 26 Januari 2013

Puasa mutih dicela tetapi bermanfaat bagi kesehatan

              Banyak orang melakukan puasa dengan tujuan tertentu. Bagi Umat Islam puasa adalah bagian dari rukun Islam. Yaitu Sahadat, Sholat, Zakat, Puasa dan Haji. Puasa ada yang wajib ada pula yang sunah.  Puasa di Bulan Romadhon misalnya adalah puasa wajib untuk memenuhi perintah Allah SWT,  yang harus dilakukan tidak boleh ditinggalkan. Jika  tidak dapat melaksanakannya di bulan itu harus menggantinya di bulan lain atau mengqodonya. Bagi yang tidak mampu berpuasa karena kemampuan fisik karena sudah tua atau sebab-sebab lain harus menggantinya dengan membayar fidyah. Bagi yang dapat melaksanakannya dengan ikhlas maka akan mendapat imbalan surga, bagi yang meninggalkannya maka akan mendapat siksa.  Dan banyak macam-macam puasa sunah yang apabila dkerjakan akan mendapat pahala tetapi jika tidak dikerjakan tidak berdosa, misalnya puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Dawut (sehari puasa, sehari tidak), puasa di bulan Rajab, Bulan Sya'ban, Bulan Muharam dan lain sebagainya.
              Lalu bagaimana dengan puasa mutih yang banyak dilakukan oleh orang-orang Jawa jaman dahulu. Puasa yang ini memang tidak ada perintah wajib  dari Allah SWT, namun ini adalah atas kehendak atau permohonan dari  manusia yang  mendapat ijin dari Allah SWT. Puasa ini tujuannya hanya bersifat duniawi, yaitu antara lain untuk keperluan urusan dunia, misalnya.
- Ingin melindungi diri dari serangan senjata tajam atau menhadapi musuh atau orang jahat sehingga senjata 
   apapun akan tidak mempan dengan izin  perlindungan dari Allah SWT. 
- Ingin menangkap  syetan atau tuyul yang telah sering mengambil uang
  dan lain-lain, yang semua ini dilakukan tidak mengharapkan pahala tetapi mengharapkan kenyataan langsung terbukti. Tidak mempan senjata maupun dapat menangkap syetan atau tuyul yang telah mengambili uangnya.
          Tetapi di zaman sekarang ini cara-cara seperti itu sudah semakin hilang, orang sudah semakin banyak yang tidak percaya hal-hal yang tidak masuk akal atau tahayul. Orang bisa kaya karena usahanya lancar jadi bukan karena punya tuyul, orang tidak mempan peluru atau senjata karena yang mengarahkan tidak terampil sehingga luput atau mleset dan lain lain. Karena tidak ada keyakinan semacam itu maka sekarang ini banyak orang yang tidak melakukan puasa  mutih  dan puasa semacam ini pun dicela karena tidak ada syariat yang memerintahkannya. 
       Namun pada gilirannya di masa sekarang ini telah banyak orang yang dalam keadaan  terpaksa harus berpuasa meninggalkan garam atau gula. Hal ini karena  banyak orang yang sakit stroke, atau diabetis dan harus mengurangi mengkonsumsi garam atau gula.
            Bila kenyataan sekarang seperti ini banyak orang sakit stroke karena kelebihan garam dan diabetis karena pola makan yang tak terkontrol maka puasa mutih memang perlu  sekali tempo dilakukan atau dilakukan secara berkala.  Memang banyak orang yang menjalankan ibadah puasa, tetapi konsumsi makanan hanya berpindah dari siang ke malam.  Siangnya puasa malamnya tetap ngemil sehingga seperti tak ada bedanya antara puasa dan tidak, bahkan  ada sebagian  jika puasa berat badannya justru bertambah. Ini berarti puasanya  hanya memindahkan konsumsi dari siang ke malam hari, dan tidak ada perubahan fisik yang berarti.
             Pengalaman orang yang sering  berpuasa mutih menceritakan bahwa memang puasa mutih bisa membuat badan jadi sehat. Bagi yang melakukan diet, puasa mutih akan lebih mempercepat turunnya berat badan.
             Berikut adalah contoh puasa mutih yang digunakan untuk kekebalan yang kami cuplik dari surat kabar kalau tidak salah dari harian Kedaulatan Rakyat. Sebab saya menggunting bagian ini terlalau pres sehingga hanya bagian mantranya saja tidak saya catat nama korannya.  Cuplikannya adalah sebagai berikut :
MANTRA PAGAR BADAN GAIB
TIDAK ada manusia yang kebal. Tapi para winasis zaman dahulu pernah menciptakan ilmu yang membuat diri seolah-olah kebal karena izin Allah. Untuk mengamalkannya hanya dengan laku yang sederhana tetapi harus benar-benar tekun tanpa niat menyombongkan diri.
Sebelum laku, mandi jinabat dulu dengan niat untuk menguasai ilmu Lebur Wojo. " Niat ingsun  adus jinabat minangka reresik badan lahir lan batin kanggo ngayahi aji Lebur Wojo saking kersaning Allah"  Kemudian melakukan Puasa Mutih selama 3 hari.  Selama Puasa Mutih setiap  pagi dan sore  membaca  mantra Aji Lebur Wojo sebanyak 21 kali.  Dan pada tengah malam dibaca 113 kali. Ketika ilmu ini hendak digunakan atau menghadapi marabahaya  mantra dibaca 3 kali.
"Bismillahirohmanirrohim. Dandang wereng senjata cakra den suaraku ana ing awang-awang, uwong wesi-wesi leburna, waja mas inten lebur tanpa dadi gawe".
                  Meskipun kelihatannya sederhana dan mudah anda tidak boleh mencoba melakukannya sendiri tanpa ada guru yang membimbingnya. Jadi jangan mencoba melakukan sendiri  melalui contoh di sini tanpa  ada guru yang membimbingnya, ini bahaya. 
                   Untuk melakukannya, jiwa raga lahir batin harus benar-benar bersih, kalau tidak akan percuma. Jika orang kesehariannya banyak melakukan dosa  misalnya berzina, minum minuman keras dan melakukan banyak maksiat, maka akan gagal. Ketika dilakukan tes oleh sang guru dengan menggunakan senjata tajam  akan terluka, dan jika demikian guru sudah mempersiapkan pengobatannya.